Sholat Gerhana Matahari di IAIN Kudus Bersama Fakultas Syariah
26 Desember 2019 kita dihadapkan dengan fenomena astronomi yang menunjukkan kuasa Allah SWT atas semua ciptaannya yaitu adanya gerhana matahari cincin. Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari, sedangkan gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Gerhana matahari terjadi saat bulan baru, ketika piringan bulan menutupi matahari, namun gerhana matahari (GM) tidak hanya terjadi setiap bulan baru, karena posisi bulan-bumi-matahari tidak selalu segaris.
Adanya momen GM tahun ini tidak dilewatkan Fakultas Syariah (FS) begitu saja, dengan rapat koordinasi dalam waktu singkat maka FS bersiap menggelar kegiatan yang memadukan nuansa ilmiah dan relegius sekaligus. Kegiatan yang dimotori oleh FS ini bertajuk “Sholat Gerhana Matahari di IAIN Kudus Bersama Fakultas Syariah”. Beberapa acara dalam kesempatan yang dimulai pukul 10.30 WIB ini antara lain: 1. Melihat Gerhana dengan Teropong dipandu ahli falak IAIN Kudus, Sayful Mujab, M.S.I., 2. Diskusi dengan narasumber Dr. Nur Aris, M.Ag., 3. Sholat Zuhur berjamaah kemudian dilanjutkan Sholat Gerhana Matahari dengan Imam K.H. Drs. Umar Muhaimin, Lc., M.Ag. dan selaku Khotib adalah Dr. Saliyo, S.Ag., M.Si.
Sebelum diskusi dimulai, dalam seremonial yang sederhana rektor IAIN Kudus Dr. H. Mundakir, M.Ag. dipersilakan menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang digelar pada penghujung tahun ini. “saya memberikan apresiasi kepada fakultas syariah yang menyelenggarakan acara dengan menyandingkan nuansa ilmiah dan relegius. Berdiskusi tentang gerhana akan menambah pengetahuan dan keimanan kita kepada Allah SWT yang Maha Kuasa, apalagi dilanjutkan dengan melaksanakan sholat Zuhur berjamaah dan Sholat Gerhana Matahari tentu sangat baik kegiatan ini, semestinya kegiatan yang memanfaatkan momentum semacam ini juga bisa menjadi agenda IAIN Kudus” ucapnya.
Dr. Nur Aris, M.Ag. dalam pemaparan materinya “Gerhana Matahari Antara Sains, Fikih dan Mitos” menyebutkan bahwa: “baik itu gerhana matahari maupun gerhana bulan merupakan Sunnatullah, fenomena astronomi yang menunjukkan kebesaran dan kuasa Allah. Meskipun banyak sejarah masyarakat di dunia ini yang mengaitkan adanya gerhana dengan mitos, namun Islam melalui Al Qur`an dan Sabda Rasulullah SAW dengan tegas menyebutkan bahwa gerhana matahari dan gerhana bulan adalah Sunnatullah, dapat dianalisa dalam sains (ilmu falak maupun ilmu astronomi). Oleh karena itu Rasulullah SAW mengajarkan kepada umat Islam untuk melaksanakan sholat gerhana dan kemudian oleh para ulama ahli fikih menyepakati hukum melaksanakan sholat tersebut sebagai sunnah muakkad”. Selain hal-hal didepan narasumber juga menyampaikan penjelasan ilmiah seputar peristiwa gerhana dengan gamblang.
Acara yang digelar didalam masjid kampus IAIN Kudus ini dihadiri oleh para dosen, pegawai, mahasiswa dan sebagian masyarakat dari luar kampus.